MGMP MATEMATIKA SMP KABUPATEN NGANJUK - Profesional Berwawasan Global MGMP MATEMATIKA SMP KABUPATEN NGANJUK: 2012

Kamis, 27 Desember 2012

PP 74 tahun 2008 direvisi, Guru diperkenankan mengajar 12-18 jam tatap muka

Persoalan yang sempat menguras energi dan meresahkan guru adalah kewajiban mengajar guru minimal 24 jam dan kepala sekolah minimal 6 jam, ibarat skrup tidak sesuai dengan baut ,alias aturan tidak cocok dengan kondisi di lapangan . Kondisi ini menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi guru karena mereka harus berupaya memenuhi kewajiban 24 jam dengan pontang panting mengajar lebih dari 1 sekolah, bahkan ada yang mengajar di 4 sekolahan, ada juga yang tertidur di pinggir jalan untuk mengajar di sekolah lain sambil nunggu angkutan, sangat ironis dan tidak jarang terjadi gesekan antar sesama guru.Bagi guru honor di sekolah negeri kondisi ini lebih memprihatinkan karena mereka harus rela diberhentikan demi memenuhi kewajiban 24 jam guru PNS, walaupun mereka telah mengajar bertahun-tahun dan kompetensi mereka lebih baik dari guru PNS. Kepala sekolah memiliki kewajiban mengajar 6 jam. Ini cukup merepotkan, selain tugas-tugas kepala sekolah yang “bertumpuk” sehingga menyita waktu, tidak jarang untuk mata pelajaran yang diampu gurunya sudah berlebih. Akhirnya kebanyakan kepala sekolah membuat jam fiktif, mereka tidak mengajar tapi nama mereka tercantum dalam jadwal pelajaran. Rencana pemerintah untuk merevisi PP 74 tahun 2008 cukup melegakan guru-guru yang kesulitan memenuhi 24 jam mengajar. Dalam draft revisi, kewajiban mengajar kepala sekolah berubah menjadi minimal 3 jam. Wali kelas, pembina dan beberapa jabatan lain selain Wakasek dan Kepala Lab/bengkel sekarang dihargai antara 6 – 12 jam. Untuk guru kewajiban mengajar akan ditinjau kembali. dalam PP 74 versi revisi tidak dicantumkan kewajiban minimal jam mengajar, tetapi akan diatur dalam permendiknas, sehingga lebih fleksibel dilakukan perubahan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Uji publik rancangan revisi PP 74 Tahun 2008, silakan download

Minggu, 16 Desember 2012

Workshop Peningkatan Mutu Kinerja Guru

Mohon Kehadiran Peserta MGMP Matematika - IPA untuk mengikuti kegiatan Workshop Pengembangan Karir Guru SMP Kabupaten Nganjuk besok :

  •  Hari                    : Senin s.d Kamis
  •  Tanggal              : 17 s.d 20 Desember 2012  
  •  Pukul                  : 07.30 s.d 16.00 wib 
  •  Tempat               : SMP Negeri 2 Nganjuk
  • Nara Sumber     : Pengawas SMP Kabupaten Nganjuk, LPMP Jawa Timur
  • Hari Senin tanggal 17 Desember Pakaian Korpri

Rabu, 21 November 2012

Bapak, Ibu Guru siap sambut kurikulum baru ???

Atas alasan menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk merampungkan segera perombakan kurikulum pendidikan, mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Untuk itu, mulai tahun 2013 mendatang, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dijalankan sejak 2006 akan berganti wajah dengan Kurikulum 2013. Ini adalah pergantian kurikulum pendidikan yang ketiga dalam satu dekade terakhir, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004, KTSP, dan terakhir yang akan berlaku, Kurikulum 2013. Kurikulum baru disebutkan menawarkan sesuatu yang berbeda dari kurikulum pendahulunya, yaitu pendekatan berbasis tematik integratif khusus untuk jenjang pendidikan dasar. Dengan pendekatan ini, siswa untuk tingkatan dasar akan belajar berdasarkan tema yang akan dikombinasikan dengan enam mata pelajaran yang ditentukan, yaitu PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Sementara itu, materi pelajaran Sains tidak akan diwujudkan dalam mata pelajaran tersendiri seperti sekarang, yaitu IPA dan IPS, tetapi akan dijadikan penggerak tema yang ada. Perombakan kurikulum ini juga menuntut anak-anak belajar lebih lama di sekolah karena ada kewajiban para siswa untuk mengobservasi masing-masing tema. Kemendikbud meyakini bahwa kurikulum dengan sistem pembelajaran yang sudah diterapkan di berbagai negara maju, seperti Finlandia, Jerman, dan Perancis, ini dapat menghasilkan generasi berkompetensi seimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Namun, sistem pembelajaran yang tampak sempurna ini tidak akan mampu berjalan sesuai sasaran tanpa ujung tombak yang siap dan mampu. Jangan berganti terus Dihubungi terpisah, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Lody Paat, mengatakan bahwa penerapan kurikulum baru ini harus jelas alasannya. Pasalnya, pemberlakuan kurikulum baru ini belum tentu dapat diterima dengan baik oleh para tenaga pengajar yang berujung akan menghambat implementasi dari kurikulum baru ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus mampu menjamin bahwa kurikulum baru ini dapat diimplementasikan dengan baik dan bukan hanya sekadar konsep. Menurutnya, konsep sebagus apa pun tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa ada kesiapan dari para eksekutornya, yaitu guru. “Problemnya nanti akan ada pada implementasinya. Konsep mungkin dikaji sudah baik, tapi untuk implementasinya juga harus dijamin dengan baik. Jangan nanti sudah coba diterapkan ternyata tidak dapat diimplementasikan,” ujar Lody. “Sekarang kan alasannya diganti kenapa? Kemudian kurikulum yang lama kenapa? Jangan ganti-ganti saja. Sekarang yang merasakan itu para guru dan siswa yang langsung berhubungan dengan kebijakan ini. Jangan-jangan karena banyak tawuran terus kurikulum diganti agar soft skill dan hard skill seimbang. Ini tidak bisa seperti itu,” imbuhnya. Pak dan Bu Guru, sudah siap? Dalam hal ini, pengamat pendidikan Arief Rachman mengatakan, gurulah yang memiliki peran penting terhadap efektivitas berjalannya kurikulum ini. Lalu siapkah para guru dengan perubahan kurikulum ini? Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang, Ngasbun Egar, mengatakan bahwa pemerintah harus mempersiapkan para guru untuk menjalankan kebijakan ini, khususnya basis tematik integratif yang dinilai olehnya membutuhkan adaptasi terlebih dahulu bagi para guru. Pasalnya, selama ini para guru terbiasa mengajar dengan mata pelajaran yang berdiri sendiri sehingga dikhawatirkan akan muncul masalah dalam implementasinya jika tak ada persiapan. "Jangan sampai nantinya guru tidak siap dengan kebijakan itu atau malah menyulitkan. Sebelum kurikulum baru diterapkan, harus ada jaminan 100 persen perangkatnya siap. Perangkat yang terpenting adalah guru yang menjalankan kurikulum. Kalau gurunya siap, maka kurikulum akan berjalan bagus," kata Ngasbun. Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pendekatan berbasis tematik integratif dengan sains sebagai penggeraknya sangat mungkin dijalankan pada tingkat dasar mengingat untuk jenjang SD guru masih terbagi berdasarkan kelas. Namun, sekali lagi tanpa persiapan yang matang dan uji coba yang layak justru malah akan menyulitkan dan menjadi bumerang bagi dunia pendidikan di Indonesia. Alih-alih memperbaiki kualitas pendidikan, kurikulum baru justru membuat kualitas pendidikan semakin turun karena guru yang tidak siap dan kaget akibat perubahan pola pengajaran. Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa guru telah disiapkan untuk berjalannya kurikulum baru yang sesuai target. Salah satu yang telah dilakukan adalah Uji Kompetensi Guru (UKG) sejak Agustus hingga November ini bagi guru di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pihaknya juga akan menyiapkan Penilaian Kinerja Guru untuk mendongkrak kualitas guru yang selama ini dinilai masih belum sesuai. Tidak hanya itu, para guru juga akan dimintai pendapat melalui uji publik kurikulum baru yang akan dilaksanakan pada awal Desember mendatang. “Ini sudah jelas kajiannya sejak lama. guru tentu saja dipersiapkan agar kurikulum berjalan baik. Guru juga bisa berpendapat nanti saat uji publik dan roadshow yang akan digelar di sejumlah daerah sehingga akan ada masukan untuk kurikulum ini. Yang pasti kalau sudah berjalan pasti baguslah ini,” ungkap Nuh. Nah, seperti apa kurikulum baru ini berjalan? Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi banyak pihak dan para pemerhati pendidikan. Akankah nasib kurikulum ini hanya bernasib sama dengan kurikulum pendahulunya yang tak bertahan lama? Atau kurikulum ini justru mampu meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi tenaga pengajar maupun peserta didik sesuai target? Sekali lagi, pertanyaannya, Bapak dan Ibu Guru sudah siap menerima tanggung jawab dalam kurikulum baru ini? Siap untuk mengubah gaya pengajaran menjadi lebih interaktif dan menarik? Sumber:edukasi.kompas.com

Kisi - Kisi UAS Ganjil TP 2012 - 2013

  1. Kisi - Kisi Kelas 7
  2. Kisi - Kisi Kelas 8
  3. Kisi - Kisi Kelas 9

Senin, 21 Mei 2012

Workshop Pembelajaran Inovatif

Mohon Kehadiran Peserta MGMP untuk mengikuti kegiatan Workshop Pembelajaran Inovatif bersama Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd dari Unesa besok :

  •  Hari / Tanggal : Kamis, 31 Mei 2012 
  •  Pukul                  : 07.00 s.d 15.00 wib 
  •  Tempat               : SMP Negeri 2 Nganjuk

Jumat, 04 Mei 2012

Kisi - Kisi UKK Matematika 2011 - 2012

1.Kisi - kisi Ulangan Kenaikan kelas matematika kelas VII unduh 2.Kisi - kisi Ulangan Kenaikan kelas matematika kelas VIII unduh

Rabu, 04 April 2012

Keindahan Matematika

Matematika ternyata menyimpan keindahan. Bagaimana mengungkap keindahan matematika? Untuk itu pada bulan ini, kami menyajikan tema editorial ”Keindahan Matematika”. Materi ini kami sajikan dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami makna matematika sebagai sebuah ilmu yang dikenal sebagai pelayan ilmu pengetahuan (servant of sciences), ratu ilmu pengetahuan (queen of sciences), bahasa ilmu pengetahuan (language of sciences), yang hidup untuk menghidupkan ilmu-ilmu lain, dan merupakan salah satu dari ilmu-ilmu dasar (basic sciences).Banyak definisi mengenai matematika, tergantung kepada latar belakang dan pemahaman pembuat definisi sendiri. Disamping itu, banyak matematikawan yang mendefinisikan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari mengenai teorema-teorema dan sistem aksiomatis. Definisi ini sedikit problematik karena belum mencakup topik-topik matematika yang bersifat eksploratif dan eksperimen baik yang dikerjakan secara manual oleh matematikawan sebelum abad ke-20, maupun yang dilakukan dengan komputer oleh matematikawan mulai abad ke-20.
Menurut Prof. Ir. RMJT Soehakso, profesor Matematika pertama di Indonesia, Matematika mempunyai pola yang sangat menarik, begitu menariknya, beliau sering mengatakan bahwa Matematika bagaikan gadis tercantik di seluruh dunia. Rupanya setelah lama kita mempelajari Matematika, yang dimaksud cantik adalah polanya termasuk pola abstraknya, sedang yang dimaksud di seluruh dunia adalah kebaharuan Matematika bersifat universal di seluruh dunia, misalnya penemuan rumus abc dalam penyelesaian persamaan kuadrat dan penemuan rumus kosinus oleh Al Khawarizmi berlaku untuk seluruh dunia. Begitu pula semua penemuan penelitian misalnya disertasi doktor Matematika, unsur kebaharuannya berlaku secara universal di manapun.
Metematika merupakan disiplin ilmu otonom, dapat berdiri sendiri, satu dari ilmu-ilmu pengetahuan yang mempunyai kekuatan kreatif akal manusia yang paling jelas. Matematika memainkan peran fundamental dalam ilmu pengetahuan modern, mempunyai pengaruh kuat baginya dan dipengaruhi pula olehnya dalam berbagai cara. Dalam matematika ada dua konsep yang seringkali menjadi perbedaan dalam matematika, yaitu matematika murni (pure mathematics) dan matematika terapan (applied mathematics). Hendaknya kita memandang keduanya sebagai satu keping mata uang, sama, hanya berbeda cara pandang dari kedua sisinya, dan tidak perlu dipertentangkan, bahkan saling menguatkan.
Dari sudut pandang ilmu murni, matematika dipandang sebagai seni dan kreatifitas yang dimainkan oleh fikiran manusia. Matematika merupakan kreatifitas yang mengekspresikan keindahan bentuk aksioma, teorema, relasi logika, relasi numerik, yang semuanya menarik bagi penelitinya karena kesempurnaan logikanya, sehingga menjadikannya sebuah ilmu yang mendorong peningkatan kapasitas manusia. Karena kesempurnaan logika inilah, maka dalam matematika tidak ada kontradiksi tentang nilai kebenaran di dalamnya. Tokoh matematika seperti Pythagoras, Plato sampai Gauss melihat bahwa matematika dipandang sebagai sistem yang teratur dan lebih sempurna daripada dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sisi aplikasi, matematika dapat mengungkap fenomena-fenomena alam, masalah kehidupan sehari-hari, dan masalah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam empat abad terakhir kepentingan praktis matematika dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tak terbantahkan lagi, karena sebagian besar ilmuwan sangat menyadari makna matematika sebagai ilmu alat, sebagai pelayan, dan sebagai bahasa bagi ilmu-ilmu lainnya. Oleh karenanya diperbagai universitas di dunia, matematika dipandang mempunyai peran yang sangat penting pada hampir semua bidang IPTEK, seperti ilmu fisika, kimia, biologi, farmasi, ekonomi, ilmu komputer, ilmu-ilmu rekayasa, ilmu-ilmu sosial, dan lain-lain.
Seorang Matematikawan Amerika Serikat (Hardy, 1940) mengatakan bahwa matematikawan bagaikan pelukis atau pembuat puisi, semuanya pembuat pola. Berikut contoh puisi matematika yang dibuat oleh Mutiara Hikmah, siswa SD Kelas IV SDN 08 Talang Jawa Tanjung Enim, pada kongres IndoMS 2008, yang membentuk pola menarik dan cantik.

RUMAH SEGI EMPAT :
Di suatu simpang empat
Di pemukiman yang rapat
Terdapat sebuah rumah segi empat
Pintu dan jendelanya berwarna coklat

Di halaman trapesium hijau nanluas
Tumbuh lingkaran tanaman hias
Ada juga tanaman pisang, rambutan dan nanas
Diameter kebahagiaan terukir disebuah senyuman puas

Dalam rumah sederhana segi empat
Terdapat kamar bujur sangkar sebanyak empat
Keliling kamar kutambahkan setiap sisinya yang berjumlah empat
Luas kamarku adalah hasil dari sisi kuadrat

Genting tanah liat menghiasi atap rumahku
Tampak bangunan segitiga dari depan rumahku
Keliling segitiga tambahkan setiap sisi atap rumahku
Luas segitiga alas kali tinggi dibagi dua sisi atap rumahku

Terdapat sebuah lukisan pemandangan yang terpanjang
Di ruang tamuku yang berbentuk persegi panjang
Bila ditambahkan setiap sisi ku dapatkan keliling persegi panjang
Luas persegi panjang hasil perkalian lebar dan panjang

Wahai kawan akulah penghuni rumah segi empat
Aku ingin belajar dengan cermat dan giat
Agar memperoleh ilmu yang bermanfaat
Dan menjadi orang berguna di masyarakat.

Akhirnya kami menyampaikan terima kepada pembaca editorial ini mohon maaf apabila terdapat kekurangan. Sekian dan terima kasih.
Kepala PPPPTK Matematika
Prof. Dr.rer.nat. Widodo, M.S.

Senin, 26 Maret 2012

Guru Diajak Melek Internet




Ilustrasi

Jakarta, Kompas - Guru- guru diajak memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan mudah dimengerti siswa. Untuk itu, guru perlu terus didorong untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.Ajakan bagi guru untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama internet, untuk pembelajaran digagas Konsorsium Gerakan Guru Melek Internet (KGGMI). Konsorsium ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan menjadikan guru di Indonesia mampu menggunakan komputer dan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran mereka, baik di kelas maupun di luar kelas.

Satria Dharma, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), yang dihubungi dari Jakarta, Senin (19/3), mengatakan, IGI mendukung gerakan guru melek internet bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer (Aptikom) dan PT Telkom Indonesia. Gerakan guru melek internet berisi bermacam kegiatan yang melibatkan guru, profesional, dan sponsor sehingga akan mempercepat proses peningkatan kualitas dan kompetensi profesional guru, terutama dalam hal kemampuan penggunaan internet untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

�Targetnya, dalam lima tahun akan dilatih sejuta guru di seluruh Indonesia,� kata Satria. IGI yang saat ini berada di 14 provinsi dan 82 kota/kabupaten mendorong guru memanfaatkan kesempatan ini.

Guraru 2012

Dukungan guru Indonesia yang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pembelajaran juga datang dari Acer Indonesia lewat program Acer Guru Era Baru (Guraru) 2012.

�Melalui Guraru, kami ingin semakin banyak tenaga pendidik di Indonesia yang menggunakan teknologi informasi, khususnya menggunakan sisi positif dari booming-nya jejaring sosial dalam berkomunikasi dan mendidik anak murid mereka, sehingga siswa-siswi Indonesia dapat memperoleh manfaat belajar tidak hanya di dalam sekolah, tetapi juga di luar sekolah,� ujar Putu Khadafi, Head of Public Sector Acer Indonesia.

Program Guraru memungkinkan guru mengikuti seminar, pelatihan, serta program pemilikan notebook dengan penawaran khusus dan sistem pembayaran berkala. Program pemilikan notebook dengan penawaran khusus ini meliputi sistem operasi, fungsi aplikasi dasar perkantoran, edukonten, buku sekolah elektronik, paket data, dan sertifikasi, yang selanjutnya memenuhi ketentuan dari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Acer tiap tahun memberikan penghargaan Acer Guraru kepada guru terpilih yang dinilai telah memanfaatkan teknologi dengan efektif dan kreatif. Penghargaan ini mulai diberikan pada tahun 2011. Hingga saat ini, Guraru telah menjangkau lebih dari 20 provinsi atau 30 kota/kabupaten. (ELN/*)

LIPI: Guru Kekurangan Waktu Meneliti karena Mengajar

SEMARANG, KOMPAS.com - Penelitian-penelitian yang dilakukan guru selama ini masih minim karena guru kekurangan waktu meneliti akibat waktunya habis untuk mengajar. Hal itu dikatakan Pustakawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rosa Widyawan."Penelitian yang sering ditemukan masih sebatas penelitian tindakan kelas (PTK). Namun persoalan riil yang terjadi di kalangan siswa masih jarang," katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/3/2012).

Padahal, kata Rosa, persoalan-persoalan riil yang terjadi di kalangan siswa seperti tawuran, perilaku anak-anak yang membolos justru lebih mengena dan membutuhkan langkah penyelesaian secara optimal melalui penelitian mendalam.

Ia menjelaskan, riset-riset yang dilakukan guru masih sebatas penelitian tindakan (action). Akan tetapi, penelitian yang sifatnya aplikatif belum banyak dilakukan sehingga akan memengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

"Kalau secara kuantitas, sebenarnya ada sekitar 4.000 an hasil riset guru yang ada di LIPI. Namun secara kualitas dan kontinuitas memang tidak banyak. Akibatnya, riset-riset guru �mati suri�, tidak berkelanjutan," katanya.

Rosa yang juga aktif meneliti kajian jurnal itu mengemukakan, hasil riset yang dilakukan guru seharusnya masuk dalam jurnal sebagai tempat mengomunikasikan hasil-hasil kajian dengan berbagai pihak untuk ditindaklanjuti.

Menurutnya, gejala-gejala sosial yang terjadi di kalangan siswa, misalnya tawuran, perilaku bolos sekolah, prestasi akademik menurun memerlukan penanganan secara khusus yang tidak mungkin mengandalkan kemampuan umum guru.

"Sebagai contoh profesi dokter, penanganan penyakit diabetes tentunya tidak mungkin mampu dilakukan oleh seluruh dokter, namun dokter yang ahli di bidang itu. Demikian juga kondisinya dengan profesi guru," papar Rosa.

Dari hasil-hasil kajian terhadap gejala sosial di kalangan siswa, lanjut Rosa, ke depannya diharapkan mampu membekali guru dengan keterampilan-keterampilan tertentu untuk mengatasinya secara lebih efektif.

"Tentunya, masalah yang dihadapi akan berbeda dan semakin berkembang. Ini memerlukan riset guru untuk membantu menemukan solusi pemecahan masalah. Namun, yang terpenting untuk mengawalinya guru harus �melek� informasi," kata Rosa.

Tunjangan Profesi Guru Tahap I Cair April

JAKARTA - Para guru penerima tunjangan profesi pendidik (TPP) tidak perlu lama-lama menunggu rapelan pencairan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta TPP dicairkan tepat waktu. Yaitu dirapel tiga bulan sekali. Untuk tahap pertama, dijadwalkan cair bulan depan. Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, tahun ini tidak perlu lagi ada kasus keterlambatan pencairan TPP. Selain itu, dia berharap skenario pencairan TPP yang dirapel tiga bulan sekali tidak kacau seperti tahun lalu. Dia menjelaskan, tahun ini diharapkan seluruh guru penerima TPP tidak lama-lama menunggu pencairan rapelan.

Dia menjelaskan, pada tahap pertama TPP diterima April depan. TPP yang dikucurkan bulan depan itu merupakan rapelan sejak Januari, Februari, dan Maret. Sedangkan untuk tahap kedua nanati, TPP dijadwalkan cair pada Juli. Lalu untuk tahap ketiga TPP cair pada Oktober, Kemudian gelombang terakhir pencairan TPP peride 2012 dijadwalkan Desember. "Harus dipaskakan untuk bisa dicairkan sesuai aturan. Yaitu dirapel tiga bulan sekali," tegas mantan Rektor ITS itu.

Dia mengatakan, tahun lalu masih ada keluhan jika TPP dicairkan setahun sekali. Sekitar penghujung Ramadhan menjelang Idul Fitri. Muncul dugaan, uang yang sejatinya sudah disetor oleh pemerintah pusat ini ditimbun dulu oleh pemerintah kabupaten atau kota untuk dikeruk bunga simpanannya.

Nuh mengatakan, pihaknya mulai tahun ini akan memantau lebih dalam terkait pencairan TPP ini. Dia sudah berkoordinasi dengan Inspektorat Jendral (Itjen) Kemendikbud untuk menelusuri jika ada pencairan TPP yang nyangkut. Kerja dari Itjen Kemendikbud ini akan melihat perkembangan pada April nanti. Jika ternyata sudah tersalurkan ke guru, maka proses pencairan TPP sudah berjalan baik. Sebaliknya, jika masih ada guru yang belum menerima TPP berarti ada persoalan di daerah.

Sementara terkait persoalan klasik yaitu jumlah nominal TPP tidak sama dengan gaji pokok Nuh mengatakan terkendalam persoalan pendataan. Dia mengatakan, TPP untuk pencairan 2012 ini sudah disusun pada atau direncanakan pada 2011 lalu.

Sehingga, data yang digunakan adalah gaji guru PNS pada 2011. Tapi, pada kenyataannya selama 2012 telah terjadi kenaikan pangkat pada sejumlah PNS. Nah, di sinilah letak persoalan ini. Dia masih terus berkoordinasi untuk mencai formulasi untuk mengantisipasi ketidak cocokan antara nominal TPP dengan gaji pokok PNS.

Seperti diketahui, besaran TPP setiap bulan untuk guru PNS diterima sebesar satu kali gaji pokok. Sedangkan untuk guru non PNS, besaran TPP ditetapkan Rp 1,5 juta per orang per bulan. Tujuan dari pemberian TPP ini untuk peningkatan kesejahteraan guru, melalui peningkatan profesionalisme mengajar.

Tahun ini, diperkirakan guru yang berhak menerima TPP berjumlah 746.700 orang. Dalam postur APBN 2012, uang yang disipakan untuk pembayaran TPP ini mencapai sekitar Rp 30 triliun. Jumlah ini naik sebesar Rp 12,1 triliun dibandingkan dengan APBN-P 2011. (wan)

Rabu, 04 Januari 2012