Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan anggapan Ujian Nasional (UN) sebagai hal yang menakutkan harus dihilangkan. Untuk itu Komnas PA menghimbau kepada para orangtua dan guru untuk menjaga siswa agar tetap sehat dan bugar dengan menciptakan suasana menyenangkan."Menyiapakan diri se-enjoy mungkin, pokoknya menghilangkan kekhawatiran berlebihan," ujar Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait kepada wartawan di Kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2011).
Arist mengingatkan, agar seluruh stakeholder UN untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi siswa. Untuk hasil akhir UN jangan dijadikan sebuah beban.
"Keberadaan polisi saya kira tidak perlu dilakukan karena psikis siswa semakin terteror," ujar mantan Sekretaris Jenderal Komnas PA ini.
Arist berharap agar stakeholder dapat mendorong anak didik dengan memberikan dukungan yang membuat siswa didik merasa tidak ada beban. "Jangan sebaliknya menganggap UN sebagai penentu hidup mati siswa," tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan pengumuman Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tentang Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2010/2011 untuk jejang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diselenggarakan pada 18-21 April 2011. Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsnawiyah (MTS) akan digelar 25-28 April 2011 mendatang.
Jadwal tersebut dipastikan setelah Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh meneken Permendiknas No.45/2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas No.46/2011 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP dan SMA, Selasa (4/1/2011) di Jakarta.
Blog MGMP Matematika SMP Kabupaten Nganjuk, profesional berwawasan global. Berisi informasi kegiatan terkait pembelajaran Matematika dan perkembangan pendidikan di Kabupaten Nganjuk.
Sabtu, 16 April 2011
Manado Tuan Rumah OSN tahun 2011
MANADO—Suksesnya Sulut sebagai tuan rumah sejumlah iven berkelas internasional (WOC, CTI Summit, Sail Bunaken), membuat pihak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menetapkan daerah Nyiur Melambai sebagai tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2011 nanti. Kepala Dinas Diknas Sulut Drs HR Makagansa sendiri telah menerima pataka dari Mendiknas yang diserahkan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas, Jumat (6/8) kemarin. Penyerahan pataka dilaksanakan sekaligus dalam acara penutupan OSN di Medan. “Salah satu keputusan Kementerian Diknas adalah menetapkan Sulut sebagai tuan rumah OSN ke-10 tahun depan. Rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus. Namun mengenai tanggal pastinya, belum ditetapkan,” kata Makagansa ketika dihubungi melalui ponselnya, semalam.
Makagansa yang masih diliputi perasaan bangga mengatakan, kepercayaan Kemendiknas ini adalah suatu penghargaan. “Jadi merupakan kebanggaan, ketika Pemprov Sulut diberi kepercayaan sebagai tuan rumah OSN tahun depan. Dan ini tentunya tidak lepas dari keberhasilan Sulut menyelenggarakan berbagai iven besar. Dan ini adalah penghargaan atas prestasi Pemprov Sulut di bidang pendidikan lewat komitmen Pak Gubernur yang begitu perhatian terhadap bidang pendidikan,” ujarnya.
Mengenai persiapan, kata putra Nusa Utara ini, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan panitia pusat. “Harus ada koordinasi menyangkut persiapan itu. Dalam pelaksanaan nanti, ada panitia nasional dari kementerian. Jadi Pemprov sifatnya men-support itu. Ada hal-hal mana yang bisa dibantu, Pemprov masuk. Selain panitia pusat, di daerah pun ada panitianya,” terang Makagansa.
Kegiatan ini diperkirakan akan dihadiri sekira 4.000 orang sudah termasuk peserta, pendamping, maupun supporting lainnya. “Saya kira untuk iven seperti itu, Sulut tidak masalah. Karena sudah ada sejumlah gedung dengan ruangan berkapasitas lebih dari 2 ribu orang,” katanya dengan mencontohkan beberapa di antaranya seperti Grand Kawanua, Manado Convention Center, atau Hotel Sutanraja.
Para peserta OSN sendiri berasal dari pelajar SDLB, SD, SMP, dan SMA yang diikutsertakan dalam berbagai cabang seperti cabang-cabang Kimia, Fisika, Matematika, Biologi, dan Kebumian. “Dan untuk tahun ini, ada cabang baru yakni Ekonomi dan IPS. Jadi dari tiap provinsi mengirimkan utusan dari SD, SMP, dan SMA di sejumlah cabang yang diperlombakan,” imbuhnya.
Para peserta OSN ini adalah utusan provinsi, hasil seleksi tingkat kabupaten. “Nantinya akan ada seleksi antar sekolah, yang diikutsertakan antar daerah secara berjenjang sehingga juara provinsi akan diikutkan di tingkat Nasional. Dan yang terbaik di tingkat nasional, akan diutus untuk ikut olimpiade sains internasional,” katanya dengan mencontohkan prestasi Christian George Emor, siswa SMA Lokon St Nikolaus yang meraih medali emas.
Pelaksanaan OSN di Sulut diharapkan menjadi motivasi bagi pelajar se-Sulut. “Itu sangat positif. Pertama itu mendorong kompetisi antar siswa secara sehat, dan dengan hadirnya para pelajar terbaik, bisa memacu motivasi para pelajar di Sulut untuk meningkatkan kompetensinya,” pungkas Makagansa.(gyp)
SUMBER :http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=72183
Makagansa yang masih diliputi perasaan bangga mengatakan, kepercayaan Kemendiknas ini adalah suatu penghargaan. “Jadi merupakan kebanggaan, ketika Pemprov Sulut diberi kepercayaan sebagai tuan rumah OSN tahun depan. Dan ini tentunya tidak lepas dari keberhasilan Sulut menyelenggarakan berbagai iven besar. Dan ini adalah penghargaan atas prestasi Pemprov Sulut di bidang pendidikan lewat komitmen Pak Gubernur yang begitu perhatian terhadap bidang pendidikan,” ujarnya.
Mengenai persiapan, kata putra Nusa Utara ini, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan panitia pusat. “Harus ada koordinasi menyangkut persiapan itu. Dalam pelaksanaan nanti, ada panitia nasional dari kementerian. Jadi Pemprov sifatnya men-support itu. Ada hal-hal mana yang bisa dibantu, Pemprov masuk. Selain panitia pusat, di daerah pun ada panitianya,” terang Makagansa.
Kegiatan ini diperkirakan akan dihadiri sekira 4.000 orang sudah termasuk peserta, pendamping, maupun supporting lainnya. “Saya kira untuk iven seperti itu, Sulut tidak masalah. Karena sudah ada sejumlah gedung dengan ruangan berkapasitas lebih dari 2 ribu orang,” katanya dengan mencontohkan beberapa di antaranya seperti Grand Kawanua, Manado Convention Center, atau Hotel Sutanraja.
Para peserta OSN sendiri berasal dari pelajar SDLB, SD, SMP, dan SMA yang diikutsertakan dalam berbagai cabang seperti cabang-cabang Kimia, Fisika, Matematika, Biologi, dan Kebumian. “Dan untuk tahun ini, ada cabang baru yakni Ekonomi dan IPS. Jadi dari tiap provinsi mengirimkan utusan dari SD, SMP, dan SMA di sejumlah cabang yang diperlombakan,” imbuhnya.
Para peserta OSN ini adalah utusan provinsi, hasil seleksi tingkat kabupaten. “Nantinya akan ada seleksi antar sekolah, yang diikutsertakan antar daerah secara berjenjang sehingga juara provinsi akan diikutkan di tingkat Nasional. Dan yang terbaik di tingkat nasional, akan diutus untuk ikut olimpiade sains internasional,” katanya dengan mencontohkan prestasi Christian George Emor, siswa SMA Lokon St Nikolaus yang meraih medali emas.
Pelaksanaan OSN di Sulut diharapkan menjadi motivasi bagi pelajar se-Sulut. “Itu sangat positif. Pertama itu mendorong kompetisi antar siswa secara sehat, dan dengan hadirnya para pelajar terbaik, bisa memacu motivasi para pelajar di Sulut untuk meningkatkan kompetensinya,” pungkas Makagansa.(gyp)
SUMBER :http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=72183
Langganan:
Postingan (Atom)